Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti bahwa perang antara Hamas dan Israel dapat membuat harga minyak di dunia melonjak naik berkali-kali lipat.
Presiden Jokowi mengatakan, semua negara di dunia mengkhawatirkan perang antara Hamas dan Israel meluas ke berbagai negara di sekitar karena dapat membuat rumit situasi ekonomi dunia.
“Karena larinya nanti bukan hanya perangnya di Israel dan Palestina, tapi kalau meluas, melebar ke Lebanon, melebar ke Suriah, melebar nanti misalnya dengan Iran akan semakin merumitkan masalah ekonomi semua negara karena harga minyak pasti akan naik,” kata Presiden Jokowi dalam acara BNI Investor Daily Summit di Hutan Kota GBK, Selasa (24/10/2023).
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa, harga minyak mentah Brent masih berada di kisaran 8,9 dollar AS per barrel tapi sangat mungkin untuk melonjak naik.
“Kalau meluas seperti yang tadi saya sampaikan, kita tidak ngerti, bisa mencapai 150 (dollar AS per barrel),” ujar mantan Wali Kota Solo ini.
BACA JUGA: Mengenal Hamas: Sejarah, Pendiri, Ideologi, dan Hubungannya dengan Konflik Israel-Palestina
Presiden Jokowi juga mengatakan, situasi tersebut harus diwaspadai dengan menyiapkan sejumlah antisipasi di sisi moneter maupun fiskal. Sebelumnya, Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa perang yang terjadi di Israel dan Palestina bisa mengerek harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.
“Jangan dipikir perang seperti itu tidak mempengaruhi kita, sangat mempengaruhi karena harga pangan itu menjadi naik gara-gara perang di Ukraina,” kata Presiden Jokowi dalam acara Rakernas Projo pada 14 Oktober 2023.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun telah menekankan bahwa pernyataan itu disampaikannya bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. Namun, untuk mewanti-wanti masyarakat dengan harga minyak di dunia melonjak naik berkali-kali lipat.
“Saya tidak ingin menakut-nakuti, tapi bisa kejadian. Karena, kalau perang tidak selesai, pasti harga BBM global pasti akan naik,” kata Presiden Jokowi.
(LZ)
